⭐PERSIJA JAKARTA⭐

Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta (biasa disebut sebagai Persija Jakarta atau Persija)[a] adalah klub sepak bola profesional Indonesia yang berbasis di Jakarta, Indonesia. Klub ini didirikan pada 28 November 1928 dengan nama Voetbalbond Boemipoetera. Klub ini terkenal dengan julukan Macan Kemayoran.
CEO | Ambono Janurianto |
---|---|
Presiden Klub | Mohamad Prapanca |
Pelatih | Ricky Nelson (caretaker) |
SEJARAH PERSIJA JAKARTA
Pada zaman Hindia Belanda, nama awal Persija adalah VIJ (Voetbalbond Indonesische Jacatra).[4] Pasca-Republik Indonesia kembali ke bentuk negara kesatuan, VIJ berganti nama menjadi Persija (Persatuan sepak bola Indonesia Jakarta). Saat masih bernama VIJ, markas Persija berada di Stadion VIJ. Sejumlah nama ikut membesarkan klub ibu kota ini. Diantaranya tercatat dalam sejarah Persija Jakarta nama M.H. Thamrin, yang diakui sebagai pahlawan nasional. Selain itu ada juga nama Habib Ali Kwitang, yang tercatat ikut membesarkan Persija.
Pada saat itu, NIVU (Nederlandsch-Indische Voetbal Unie) sebagai organisasi tandingan PSSI masih ada. Di sisi lain, VBO (Voetbalbond Batavia en Omstreken) sebagai bond (perserikatan) tandingan Persija juga masih ada. Terlepas dari takdir atau bukan, seiring dengan berdaulatnya negara Indonesia, NIVU mau tidak mau harus bubar. Mungkin juga karena secara sosial politik sudah tidak kondusif (mendukung). Suasana tersebut akhirnya merembet ke anggotanya, antara lain VBO. Pada pertengahan tahun 1951, VBO mengadakan pertemuan untuk membubarkan diri (likuidasi) dan menganjurkan dirinya untuk bergabung dengan Persija. Dalam perkembangannya, VBO bergabung ke Persija. Dalam turnamen segitiga persahabatan, gabungan pemain bangsa Indonesia yang tergabung dalam Persija “baru” itu berhadapan dengan Belanda dan Tionghoa. Inilah hasilnya: Persija (Indonesia) vs Belanda 3-3 (29 Juni 1951), Belanda vs Tionghoa 4-3 (30 Juni 1951), dan Persija (Indonesia) vs Tionghoa 3-2 (1 Juli 1951). Semua pertandingan berlangsung di lapangan BVC Merdeka Selatan, Jakarta.
STADION PERSIJA JAKARTA
Stadion VIJ

Lahir di Tanah Abang oleh Soeri dan Allie, Persija yang dulu bernama Voetbalbond Indonesische Jacatra (VIJ) pertama kali menggunakan lapangan di daerah Petojo. Lapangan Petojo di Pulo Piun, Laan Trivelli itu bisa dibilang menjadi lapangan pertama Persija. Nama lama Persija, yakni VIJ sudah 23 tahun menggunakan lapangan tersebut untuk kepentingan kompetisi internal hingga pertandingan berskala nasional.
Stadion IKADA

Lapangan Ikatan Atletik Djakarta (IKADA) adalah stadion kedua Persija yang dulunya adalah lapangan tim nasional Indonesia. PSMS Medan adalah salah satu klub yang pernah merasakan atmosfer stadion ini kala bertanding dengan Persija pada tahun 1945. Di Stadion IKADA, Persija pernah merasakan gelar juara pada tahun 1954. Para pemain legendaris Persija layaknya, Tan Liong Houw, Tjoa Wim Pie, Kwiee Kiat Sek, Van der Vin, Thio Him Tjiang, Chris Ong, Djamiat Dalhar hingga Soetjipto Soentoro pernah merasakan berlatih dan bertanding di stadion ini.
Stadion Menteng

Tak berselang lama Persija mendapatkan stadionnya sendiri di kawasan Menteng pemberian Presiden RI Soekarno pada tahun 1961. Dahulu stadion itu bernama stadion VIOS, pemilik klub Hindia Belanda bernama VIOS (Voorwaarts Is Ons Streven), Stadion VIOS dibangun pada tahun 1921. Setelah Persija resmi merumput di VIOS Batavia, mereka mengganti namanya menjadi stadion Persija atau Menteng. Saat bermarkas di Menteng, 4 kali Macan Kemayoran sukses meraih gelar juara Perserikatan di 1964, 1973, 1975 dan terakhir di 1979. Sayang, kemesraan Menteng dan Persija berakhir pada 26 Juli 2006. Stadion yang penuh kenangan itu harus roboh setelah Gubernur DKI kala itu, Sutiyoso mengingstruksikan untuk menggusur stadion tersebut dan berubah menjadi Taman Menteng.
Stadion Lebak Bulus

Selanjutnya Persija juga pernah bermarkas di Stadion Sanggrahan Pelita Jaya atau dikenal sebagai stadion Lebak Bulus setelah berganti nama. Di sini Persija lebih dikenal dengan barisan Jakmanianya yang mampu menggetarkan nyali lawan saat pertandingan digelar. Salah satunya, terjadi pada tahun 2005, saat itu digelar pertandingan Copa Indonesia yang menemukan duel sarat gengsi antara Persija dan Persib Bandung. Lebak Bulus yang hanya muat menampung 12.500 penonton itu diisi oleh lebih dari sekitar 25.000 Jak Mania. Kesempatan Persija untuk kembali bermain di Lebak Bulus pun harus sirna seiring keputusan mantan Gubernur, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, untuk menjadikan stadion Lebak Bulus sebagai Depo MRT Lebak Bulus. Pada tahun 2015, stadion Lebak Bulus akhirnya harus rata dengan tanah. Setelah angkat kaki dari Lebak Bulus.
Stadion Gelora Bung Karno

Persija diketahui pindah ke Stadion Utama Gelora Bung Karno. SUGBK sendiri punya kenangan manis bagi Persija di tahun 2001 maupun 2018. Karena di stadion itu Persija memastikan gelar juara. Terutama di 2018 beberapa kali Persija menggunakan SUGBK, mereka sulit dihentikan. Bahkan saat bermain di kompetisi Asia, ribuan Jakmania hadir membuat lawan menjadi ciut. Sebelum menetap di SUGBK, Persija menggunakan stadion yang lebih kecil di sekitar Jakarta sebagai kandang mereka. Untuk Liga 1 2017 dan Liga 1 2018, Persija harus pindah-pindah stadion dan menggunakan Stadion Patriot Chandrabhaga, Stadion Wibawa Mukti, Stadion Pakansari, Stadion PTIK, ketika SUGBK menjalani renovasi untuk Asian Games 2018.
Stadion Internasional Jakarta

Kini Persija menyambut stadion lainnya yang saat ini sudah hampir jadi. Stadion yang dimaksud adalah Jakarta International Stadium (JIS), di Taman BMW yang stadion ini dibangun pada 2019 dengan dimulainya Kick Off pembangunan JIS oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pada 14 Maret 2019 di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Stadion ini akan menampung kurang lebih 82.000 penonton, memiliki 3 tingkatan tribun. Selain itu terdapat tribun VIP, dan tribun khusus untuk disabilitPemain Persija Jakarta



Skuat saat ini
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.
- Catatan: Kebijakan klub mencantumkan suporter sebagai nomor pemain #12.
- Catatan: Daftar Pemain diatas diambil dari website Liga Indonesia
Tata Kelola
Manajemen
Posisi | Nama |
---|---|
Direktur Umum | Mohammad Prapanca |
Direktur Pengembangan | Ambono Janurianto |
Direktur Akademi | Ricky Nelson |
Manajer Tim | Bambang Pamungkas |
Staf Pelatih
Posisi | Nama |
---|---|
Pelatih Interim | Ricky Nelson |
Asisten Pelatih | Sopian Hadi |
Pelatih Kiper | Hendro Kartiko |
Pelatih Fisik | Ilham Ralibi |
Video Analis | Dzikry Lazuardi |
Ahli Gizi | Emilia Achmadi |
Pendukung



Artikel utama: The Jakmania
Persija Fans Club atau sekarang dikenal dengan nama The Jakmania ialah kelompok supporter terbesar & fanatik dari Persija Jakarta. Anggota Jakmania terdiri dari pemuda-pemudi Betawi khususnya dan warga Jakarta umumnya.[7]
Jakmania berdiri sejak era Ligina IV tepatnya pada tanggal 19 Desember 1997. Ide berdirinya The Jakmania pertama kali dicetuskan oleh manajer Persija waktu itu Diza Rasyid Ali.[8] Ide ini mendapat dukungan penuh dari Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso yang kemudian diangkat sebagai pembina Persija Jakarta.[butuh rujukan]
Lagu Anthem Persija, Satu Jiwa dan Persija Menyatukan Kita Semua ciptaan Jakmania sering dinyanyikan lagu ini sesaat usai laga pertandingan Persija berakhir dan diikuti para pemain Macan Kemayoran yang berkumpul di tengah lapangan dan ikut bernyanyi bersama.
Prestasi



Kompetisi Domestik
Liga

Piala Nasional

- Piala Presiden Soeharto
- Runner-Up (3): 1972, 1974, 1976
- Piala Fatahillah
- Juara (1): 1978
- Bang Ali Cup
- Juara (1): 1977
- Piala Indonesia
- Piala Presiden
- Juara (1): 2018
- Piala Menpora
- Juara (1): 2021
Turnamen Nasional

- Piala Emas Bang Yos
- Juara (1): 2003
- Trofeo Persija
- Juara (4): 2011, 2012, 2014 (Juara Bersama Sriwijaya FC dan Arema Cronus), 2016
- Piala Siliwangi (Bandung)
- Juara (2): 1976, 1978
- Piala Jusuf (Makassar)
- Juara (1): 1977
- Runner-Up (3): 1976, 1978, 1980
- Piala Surya (Surabaya)
- Juara (1): 1977 (Juara Bersama Persebaya Surabaya)
- Piala Marah Halim (Medan)
- Juara (1): 1977
- Runner-Up (1): 1973
- Piala Gubernur Jatim
- Runner-Up (1): 2020
Internasional
- Quốc Khánh Cup
- Juara (1): 1973
- Brunei Invitation Cup
- Juara (2): 2000, 2001
- Boost Fix Super Cup
- Juara (1): 2018
Rekor musim ke musim
Musim | Liga | Piala Indonesia | Topskor tim | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Komp. | Main | M | S | K | GM | GK | Poin | Pos | Nama | Gol | ||
2008–2009 | ISL | 34 | 15 | 8 | 11 | 61 | 48 | 53 | 7 | Perempat Final | Bambang Pamungkas | 19 |
2009–2010 | ISL | 34 | 14 | 10 | 10 | 41 | 36 | 52 | 5 | Perempat Final | Bambang Pamungkas | 14 |
2010–2011 | ISL | 28 | 15 | 7 | 6 | 52 | 28 | 52 | 3 | Greg Nwokolo | 13 | |
2011–2012 | ISL | 34 | 14 | 10 | 10 | 53 | 36 | 52 | 5 | Bambang Pedro | 16 | |
2013 | ISL | 34 | 12 | 6 | 16 | 46 | 45 | 42 | 11 | Emmanuel Kenmogne | 14 | |
2014 | ISL | 20 | 9 | 7 | 4 | 27 | 15 | 34 | 5 (b) | Ramdani Lestaluhu | 8 | |
2015 | QNB League | |||||||||||
2016 | ISC A | 34 | 8 | 11 | 15 | 25 | 42 | 35 | 14 | Emmanuel Kenmogne | 6 | |
2017 | Liga 1 | 34 | 17 | 10 | 7 | 48 | 24 | 61 | 4 | Bruno Lopes | 10 | |
2018 | Liga 1 | 34 | 18 | 8 | 8 | 53 | 36 | 62 | 1 | Runner-Up | Marko Šimić | 18 |
2019 | Liga 1 | 34 | 11 | 11 | 12 | 43 | 42 | 44 | 10 | Marko Šimić | 28 | |
2020 | Liga 1 [a] | 2 | 1 | 1 | 0 | 5 | 4 | 4 | 9 | Dibatalkan | Evan Dimas | 2 |
2021–2022 | Liga 1 | 34 | 11 | 12 | 11 | 43 | 40 | 45 | 8 | Marko Šimić | 14 | |
2022–2023 | Liga 1 | 34 | 20 | 6 | 8 | 47 | 27 | 66 | 2 | Michael Krmenčík | 10 | |
2023–2024 | Liga 1 | 34 | 12 | 12 | 10 | 49 | 41 | 48 | 8 | Marko Šimić | 11 |
Catatan
- ^ Liga dihentikan karena pandemi Covid-19
Rekor kontinental
Musim | Kompetisi | Babak | Klub | Kandang | Tandang | Agregat |
---|---|---|---|---|---|---|
2001-2002 | Kejuaraan Klub Asia | Ronde pertama | Kashima Antlers | 4–1 | ||
2018 | AFC Cup | Grup H | Johor Darul Ta’zim | 4–0 | 3–0 | 1st |
Tampines Rovers | 4–1 | 2–4 | ||||
Sông Lam Nghệ An | 1–0 | 0–0 | ||||
Zona Semi-final | Home United | 1–3 | 3–2 | 3–6 | ||
2019 | Liga Champions AFC | Pendahuluan 1 | Home United | 1–3 | ||
Pendahuluan 2 | Newcastle Jets | 3–1 (p.w.) | ||||
AFC Cup | Grup G | Becamex Bình Dương | 0–0 | 3–1 | 3rd | |
Shan United | 6–1 | 1–3 | ||||
Ceres Negros | 2–3 | 1–0 |